PGSD UNIVERSITAS BENGKULU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hasil belajar siswa pada bidang studi IPA di Sekolah Dasar Negeri 45 Kota Bengkulu masih tergolong rendah, berdasarkan hasil ulangan nilai yang diperoleh rata-rata yaitu 5,77. dari hasil nilai tersebut dapat di katakan bahwa daya serap perorangan masih rendah. Dimana seorang siswa telah tuntas belajar bila ia telah mencapai skor < 65% atau nilai minimal 6,5. Sedangkan secara klasikal memperoleh nilai 6,5 keatas sebanyak 85% (Depdikbud, 1996).
Agar pengajaran IPA dapat memberikan hasil yang memuaskan hendaknya pengajaran lebih di tekankan pada proses belajar dan hasil belajar. Hasil belajar seseorang bergantung pada berbagai faktor antara lain: faktor kurikulum, dan proses belajar yang dialami siswa di kelas. Walaupun demikian hasil belajar yang baik ditentukan juga oleh kemampuan guru dan siswa di mana kemampuan guru sangat dominan dalam menentukan strategi pembelajaran, pendekatan pengajaran serta pemilihan metode mengajar yang cocok di berikan pada pokok bahasan tertentu.
Dengan memahami bagaimana siswa belajar guru dapat berusaha menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga konsep pelajaran yang di sajikan dapat dicerna dan dipahami dalam pikiran siswa serta dapat dikembangkan dalam kehidupannya sehari-hari. Tetapi kenyataan nya menunjukkan bahwa masih banyak sisiwa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep konsep dasar sains, salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan pendekatan pengajaran yang di lakukan guru di kelas.
Dalam proses pembelajaran IPA disekolah ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan antara lain, pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan pengetahuan yang lebih menekankan bagaimana seseorang memperoleh pengetahuan (piaget dalam hinduan 1997). Dalam belajar mengajar guru seharusnya lebih memperhatikan pengetahuan yang diperoleh anak-anak dari luar sekolah dan di jadikan sebagai masukan untuk merancang proses pembelajaran selanjutnya.
Dalam sistem belajar mengajar konstruktivisme di harapkan bahwa guru di beri kebebesan untuk mengembangkan kelasnya berdasrkan situasi perkembangan berfikir anak didik. Guru perlu diberi keleluasaan untuk mencoba bermacam-macam cara dan pola membantu situasi murid. Pendekatan konstruktivisme menuntut pengajar yang berfikiran luas dan mendalam serta sabar dan peka terhadap gagasan yang berbeda dari murid. Dalam pendekatan konstruktivisme dimana proses belajar mengajar siswalah yang harus mendapatkan penekanan dalam proses pembelajaran tersebut. Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuannya, bukan guru ataupun orang lain (Suparno 1997).
Pengajaran dengan pendekatan konstruktivisme dapat digunakan melalui berbagai metode pengajaran antaralain metode eksperimen . pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan metode eksprimen dapat menumbuhkan minat motivasi siswa sehingga siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar dan mampu mengembangkan keterampilannya dalam eksperimen. Untuk itulah peneliti ingin mencoba menrapkan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen pada siswa kelas VA SD Negeri 45 Kota Bengkulu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di rumuskan diatas, maka rumusan masalah yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan konstruktivisme dengan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar sains siswa kelas VA SD Negeri 45 Kota Bengkulu?
2.Bagaimana keaktifan siswa kelas VA SD Negeri 45 Kota Bengkulu yang dalam pembelajarannya dengan menerapkan metode eksperimen
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk memgetahui apakah pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan konstruktivisme dengan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA SD Negeri 45 kota bengkulu.
2. Untuk mengetahui bagaimana keaktifan siswa kelas VA SD Negeri 45 kota bengkulu yang dalam pembelajarannya dengan menerapkan metode eksperimen
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi guru
· Sebagai bahan pertimbangan bagi guru IPA dalam membuat program pengajaran dan melaksanakan proses belajar mengajar untuk menerapkan konstruktivisme melalui eksperimen untuk mengkatkan prestasi belajar siswa
· Guru dapat mengatasi permsalahan yang muncul di dalam kelasnya, karena
melalui penelitian tindakan kelas berusaha mengatasi permasalahan melalui
perbaikan-perbaikan berulang dan bersiklus sampai dicapai peningkatan
proses dan hasil yang maksimal.
2. Bagi siswa
· Akan memperoleh atau merasakan perbaikan kualitas pada proses
pembelajaran setidaknya dengan adanya penelitian tindakan kelas ini
guru,siswa akan merasakan pembelajaran yang sudah mengarah pada
PAIKEM ( pembelajaran aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan )
· Melatih siswa untuk berpikir kritis sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar.
3. Bagi sekolah
· Sebagai masukan bagi sekolah mengambil kebijakan –kebijakan dalam
proses belajar mengajar melalui penerapan konstruktivisme dengan metode
eksperimen.
· Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA
<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-6796049996483896";
/* maizon */
google_ad_slot = "9845928463";
google_ad_width = 728;
google_ad_height = 90;
//-->
</script>
<script type="text/javascript"
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script>
<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-6796049996483896";
/* maizon */
google_ad_slot = "9845928463";
google_ad_width = 728;
google_ad_height = 90;
//-->
</script>
<script type="text/javascript"
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script>

i like it
ReplyDeleteThanks...
ReplyDelete