Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (instruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik.
Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pengajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didi, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti: perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.
Interaksi yaitu proses komunikasi dua arah yang mengandung tindakan atau perbuatan komunikator mupun komunikan. Komunikasi disini merupakan suatu proses tukar menukar informasi, perasaan, pikiran, ide dan kemauan antara komunikator dengan komunikan. Maka komunis mengandung arti bukan semata-mata transmisi dan bukan semata-semata interaksi, melainkan merupakan pertemuan yang membawa kegiatan tukar menukar baik mengenai pengalaman, maksud, cita-cita, pandangan, pikiran, perasaan dan kemauan. Dengan demikian, maksud, cita-cita, pandangan, pikiran, perasaan bersifat terbuka untuk menerima dan memberi, sehingga proses akan berjalan lancar serta saling menguntungkan keduanya. Di dalam pendidikan, komunikasi ini disebut interaksi edukatif, ialah interaksi yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. Interaksi tersebut juga disebut interaksi belajar mengajar, karena di dalam interaksi itu terjadi proses belajar dan proses mengajar.
Dalam proses interaksi belajar mengajar terjadi siswa belajar, dan guru mengajar, keduanya untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun tugas siswa ialah belajar, yaitu mengembangkan potensi seoptimal mungkin, sehingga tujuan tercapai sesuai dengan apa yang dicita-citakan di dalam dirinya. Tugas seorang guru ialah mengajar, dimana guru harus membimbing anak belajar, dengan menyediakan situasi kondisi yang tepat, agar potensi anak dapat berkembang semaksimal mungkin. Dengan demikian diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai. Komunikasi guru dan siswa tersebut di atas disebut interaksi belajar-mengajar.
Dasar-dasar interaksi belajar mengajar:
- Interaksi bersifat edukatif.
2. Dalam interaksi terjadi perubahan tingkah laku pada siswa sebagai hasil belajar mengajar.
3. Peranan dan kedudukan guru yang tepat dalam proses interaksi belajar mengajar.
4. Interaksi sebagai proses belajar mengajar.
5. Sarana kegiatan proses belajar mengajar yang tersedia, yang membantu tercapainya interaksi belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Dasar yang lain dalam interaksi sebagai proses belajar mengajar ialah:
- Pada proses belajar mengajar terdapat beberapa komponen yang menunjang proses belajar mengajar itu, dan menentukan organisasi pengelolaan interaksi belajar mengajar, setelah hasil belajar.
- Komponen-komponen proses belajar dalam interaksi belajar mengajar saling berkaitan, saling membantu dan merupakan kesatuan.
- Komponen-komponen proses belajar tersebut harus dipilih dan diaplikasikan dalam:
- Perencanaan
- Penilaian
- Motivasi
- Inovasi
- Efektifitas
- Efisiensi
Pada prinsipnya, interaksi belajar mengajar membutuhkan adanya perencanaan dan persiapan yang matang baik perencanaan dan persiapan secara tertulis maupun perencanaan dan persiapan diri.
Perencanaan dan persiapan itu harus dihubungkan dengan komponen-komponen interaksi belajar mengajar, yakni:
- Apakah tujuan yang hendak dicapai dalam proses belajar mengajar?
Dalam hal ini guru harus menyiapkan seperangkat tujuan pengajaran yang dapat diukur setelah berakhirnya proses belajar mengajar, sehingga dapat diketahui perubahan tingkah laku yang bagaimana yang terjadi pada anak setelah berakhirnya proses belajar mengajar.
- Bahan yang bagaimana yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar? Bahan (materi) itu tentunya dipilih dan disesuaikan dengan bahan yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
- Kepada siapa bahan itu disampaikan?
Bahan dan tujuan proses belajar mengajar harus disesuaikan dengan keadaan muridnya baik kebutuhannya, minatnya, tingkat kematangannya, dan perbedaan dari masing-masing murid.
- Bagaimana proses pelaksanaan proses belajar mengajar?
Dalam hal ini melibatkan metode yang bagaimana yang akan digunakan, kegiatan apa yang akan dilakukan, situasi lingkungan yang bagaimana dan sarana dan prasarana mana yang digunakan, sehingga guru harus menentukan strategi, yang bagaimana yang dapat digunakan agar tujuan pengajaran dapat dicapai oleh siswa.
- Alat yang bagaimana yang dapat menilai keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan?
Untuk itu guru dapat melakukan tekni penilaian tes dan teknik penilaian non tes, yang masing-masing mempunyai obyek penilaian yang berbeda.
<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-6796049996483896";
/* maizon */
google_ad_slot = "9845928463";
google_ad_width = 728;
google_ad_height = 90;
//-->
</script>
<script type="text/javascript"
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script>
<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-6796049996483896";
/* maizon */
google_ad_slot = "9845928463";
google_ad_width = 728;
google_ad_height = 90;
//-->
</script>
<script type="text/javascript"
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script>
No comments:
Post a Comment